SEJARAH

423 0

Secara kronologis atau pengakuan di desa Bantrangsana terdapat dua tempat yang dianggap kramat :

  1. Buyut Karapyak
  2. Buyut Tamiang

Dibidang kesenian di Desa Bantrangsana tidak ada kesenian yang dilarang masuk ke Desa Bantrangsana untuk menghibur, dan di Desa Bnatrangsana tidak ada benda peninggalan sejarah.

  1. Cerita tentang asal usul Desa Bantrangsana

Menurut cerita salah seorang tokoh masyarakat atau yang dipitua oleh masyarakat Bantrangsana bahwa pertama kali yang datang ke Bantrangsana ini adalah utusan dari kerajaan di daerah Sumedang untuk mencari pohon Angsana.

Sebelum menginjakan kakinya ke Desa Bantrangsana utusan tersebut terlebih dahulu melihat dari jalan raya yang sekarang menjadi kampung Panenjoan bahwa melihat ke Batrangsana adalah adanya satu bantaran atau gigili yang sangat luas dan di tengah-tengahnya ada satu pohon yang sangat besar yaitu pohon angsana. Yang mana pada waktu itu ia ingat kepada perintah yang di embanya yaitu untuk mencari pohon angsana. Dengan telah terlihatnya pohon angsana untusan tersebut bertapa, bersemedi di bawah pohon angsana selama beberapa hari, akan tetapi kenyataan setelahnya bersemedi utusan tersebut lalu menghilang atau kata sundanya ngahiayang, maka sekarang di sebut buyut pasir tamiang, yaitu tempat pemakaman untuk umum.

Dengan melihat satu bantaran yang sangat luas, sehingga memberikan suatu gambaran bahwa bantaran tersebut menjadi sumber kehidupan dan melihat pohon angsana yang sangat besar yang merupakan kenyamanan dan sebagai keselamataan manusia, maka pada tahun 1863 berdirilah suatu desa

 yaitu Desa Bantrangsana, yang mana nama Bantrangsana ini mengambil dari kata Bantar dan Angsana.

Adapun moto Desa Bantrangsana sekarang adalah “BANTAR MARGANING RAHARJA, ANGSANA BRAJANING WALUYA” artinya bahwa kehidupan manusia, masyarakat Desa Bantrangsana yang bersumber dari adanya bantaran / gigili, yang sekarang menjadi lokasi galian C dan bahwa pohon angsana itu merupakan keselamatan bagi kehidupan masyarakat.

Demikian asal usul Desa Bantrangsana, atas kebenarannya wallohu ‘alam.

Tahun 2015 akhir dilaksanakanlah pemilihan Kepala Desa dan terpilihlah Bapak. Sama dengan masa jabatan 6 tahun. Akan tetapi di penghujung masa jabatannya Bapak Sama sampai jabatan Kepala Desa berakhir sesuai dengan SK bupati Majalengka dikarenakan Bapak Kepala Desa Habis Jabatan Sampai 3 Periode hingga akhir masa jabatannya pada tanggal 03 Juli 2021.

 

Tanggal 03 Juli 2021 ditunjukklah Pelaksana Harian Tugas Kepala Desa Bantrangsana atas rekomendasi BPD Desa Bantrangsana dan Camat Kecamatan Panyingkiran yaitu Yetti yang notabenya sebagai Pegawai Negeri Sipil ditingkat Kecamatan dengan masa jabatan 1  bulan.

BERIKUT NAMA-NAMA KEPALA DESA DAN PEJABAT KEPALA DESA BANTRANGSANA DARI MASA PEMEKARAN HINGGA SEKARANG.

No.

Nama Kepala Desa atau Pejabat Kepala Desa

Masa Jabatan

Tahun :

Keterangan

1.

SALPANI

1863

Pejabat Kepala Desa

2.

SURAEACANA

1869 – 1888

Kepala Desa

3.

SUTAATMAJA/AKBAR

1888 – 1910

Kepala Desa

4.

WATMAH TIRTA WINATA

1910 – 1941

Kepala Desa

5.

ATMA

1941 - 1942

Kepala Desa

6.

WATMAH TIRTA WINATA

1942 - 1947

Kepala Desa

7.

MARTA EJE

1947 - 1960

Kepala Desa

8.

SUJIAM

1960 - 1964

Kepala Desa

9.

MARTA EJE

1964 - 1979

Kepala Desa

10.

SUAMAN

1979 – 1987

Kepala Desa

11.

SAMA

1987 – 2009

Kepala Desa

12.

YAYAT SUPRIATNA, S.T

2009 – 2015

Kepala Desa

13.

SAMA

2015 – 2021

Kepala Desa

14.

CECENG AMUNG

2021 - 2027

Kepala Desa

0 Komentar

PEMERINTAH DESA BANTRANGSANA

Jl.Desa No 01 Desa Bantrangsana Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

085724550535

[email protected]

Ikuti Kami
Kategori Berita
Link Terkait

© Pemerintah Desa Bantrangsana. All Rights Reserved. Powered by easydes.id

Design by HTML Codex

Hubungi kami